Konfigurasi Mutlak
Sistem yang paling sukses untuk
menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi
Cahn-Ingold-Prelog. Sistem ini menggunakan huruf R (rectus) dengan
putaran ke kanan atau S (sinister) dengan putaran ke kiri untuk setiap pusat kiral dalam
molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul.
Konfigurasi absolut adalah konfigurasi pada karbon kiral yang ditetapkan secara
independen, tidak dihubungkan dengan konfigurasi pada karbon kiral yang lain.
Dalam sistem (R) dan (S), gugusgugus diberi urutan prioritas, dengan menggunakan
perangkat aturan yang sama
seperti yang digunakan dalam sistem (E) dan (Z),
hanya saja urutan prioritas ini digunakan
dengan cara sedikit berbeda.
Urutan penataan keempat gugus di
sekitar suatu atom karbon kiral disebut konfigurasi mutlak disekitar
atom itu. Kata "kiral" berasal dari bahasa Yunani "cheir"
yang artinya tangan. Coba bayangkan tangan kiri berada di depan cermin, tentu
saja bayangannya adalah tangan kanan. Sekarang posisikan tangan kiri dan tangan
kanan menghadap ke bawah atau ke arah lantai. Kemudian letakan tangan kiri di
atas tangan kanan anda. Terlihat, tangan kanan tidak bisa diimpitkan dengan
tangan kiri kita.
Molekul-molekul kiral memiliki sifat
yang sangat unik yaitu sifat optis. Artinya suatu molekul kiral memiliki
kemampuan untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi pada alat yang disebut
polarimeter.
Dalam konfigurasi mutlak, Sepasang
enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Sistem yang digunakan adalah
sistem (R) dan (S) atau sistem Chan-Ingold-Prelog. R= rectus = kanan, S=
sinister = kiri.
Cara menentukan konfigurasi R/S
- Urutkan keempat gugus atau atom yang terikat pada atom C kiral, sesuai urutan priorita saturan deret Chan-Ingold-Prelog
- Proyeksikan molekul itu sedemikian sehingga gugus yang berprioritas rendah berarah kebelakang
- Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tariklah suatu anak panah bengkok ke gugus dengan prioritas tertinggi berikutnya
- Jika panah ini searah jarum jam, maka konfigurasinya adalah R, jika berlawanan arah konfigurasi S
Dengan
sistem tata nama ini diperkenalkan dua klasifikasi stereoisomer, yaitu
enantiomer dan diastereoisomer. Definisi dari enantiomer dan diastereoisomer
sedikit rumit tetapi akan dijelaskan secara sederhana.
·
(2R,3S)-2,3 dibromo pentana dan (2S,3R)-2,3 dibromo pentana
·
(2R,3S)-2,3 dibromo pentana dan (2R,3R)-2,3 dibromo pentane
·
Jika di antara sepasang stereoisomer tidak ada atom C kiral yang memiliki
konfigurasi yang sama, maka stereoisomer tersebut adalah enantiomer. Seperti
contoh pertama (2R,3S)-2,3 dibromo pentana dan (2S,3R)-2,3 dibromo pentana.
·
Jika di antara sepasang stereoisomer terdapat minimal satu atom C kiral yang
memiliki konfigurasi yang sama, maka stereoisomer tersebut adalah
diastereoisomer. Seperti contoh kedua (2R,3S)-2,3 dibromo pentana dan
(2R,3R)-2,3 dibromo pentana.
Konfigurasi Relatif
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer,
sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda
(susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi
D (dekstro) memutar kekanan (+) dan L (levo) memutar kekiri (-). Konfigurasi
relatif menjelaskan posisi ruang suatu gugus terhadap gugus yang lain.
Konfigurasi relatif berlaku untuk suatu
molekul yang memiliki sekurang-kurangnya dua C-kiral. Molekul asimetris belum
tentu kiral. Namun molekul kiral sudah pasti adalah asimetris. Suatu molekul
dikatakan kiral jika molekul tersebut mampu memutar bidang putar polarisasi. Dalam menggambarkan struktur
proyeksi fischer harus memperhatikan beberapa aturan, antara lain:
- Gugus – gugus yang diletakkan horizontal adalah gugus- gugus yang mendekati pengamat.
- Gugus – gugus yang diletakan vetikal adalah gugus – gugus yang menjauhi pengamat.
- Hetero atom ( atom selain C dan H) diletakkan pada garis horizontal. Sedangkan carbon diletakkan pada garis vertikal.
- Carbon dengan dengan bilangan oksidasi lebih tinggi diletakkan diatas
Gliseraldehida
ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua
karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon
digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid)
berada pada bagian paling atas, dengan gambar struktur sebagai berikut :
Rotasi spesifik zat
aktif optis ditetapkan dengan sebuah polarimeter. Jika cahaya terpolarisasi
dilewatkan salah satu isomer, bidang polarisasi akan berputar ke kiri atau ke
kanan. Pemutaran bidang terpolarisasi ke kanan yaitu searah dengan putaran
jarum jam, disebut putaran dekstro yang disingkat D atau (+).
Sebaliknya,
pemutaran bidang cahaya terpolarisasi ke kiri yaitu berlawanan arah dengan putaran
jarum jam, disebut dengan putaran levo yang disingkat l atau (-). Sistem tata nama D
dan L dinamakan konfigurasi relatif. Sistem ini sering dipergunakan
dalam penamaan asam amino dan karbohidrat.
PEMISAHAN RASEMIK
Campuran
rasemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer (+) dan (-) dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer
itu adalah enantiomer R dan enentiomer S. Dalam kebanyakan reaksi di
laboratorium, seorang ahli kimia menggunakan bahan baku akiral ataupun rasemik
dan memperoleh produk akiral dan rasemik. Pada tahun 1848, Louis Pasteur telah
berhasil memisahkan rasemik asam tartrat ke dalam bentuk (+) dan (-)
dengan kristalisasi. Dua enantiomer dari garam natrium amonium dari asam
tartrat memberikan dua jenis kristal kiral dengan perbedaan yang menyolok
sehingga dapat dipisahkan dengan mudah. Metode instrumentasi sekarang yaitu
kromatografi kiral dapat digunakan untuk memisahkan enantiomer. Umumnya
menggunakan teknik kromatografi yaitu high performance liquid chromatography
(HPLC) kiral.
Oleh karena itu sering kiralitas (atau tiadanya kiralitas)
pereaksi dan produk diabaikan dalam bab-bab berikutnya. Dalam laboratorium
pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni
disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium
amonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut.
Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang
sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang
umum. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia
yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa.
Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis
kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).
Suatu
cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer
murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan
mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat
diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan
bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak
(R)-enantiomer.
Assalamualaikum dian, tolong jelaskan inti dari pemisahan secara resemik dengan singkat padat dan jelas! Terimakasih
BalasHapusAssalamualaikum dian, tolong jelaskan inti dari pemisahan secara resemik dengan singkat padat dan jelas! Terimakasih
BalasHapuswaalaikumsalam,dari literatur yang saya baca, cara-cara pemisahan campuran rasemik adalah dengan kristalisasi yaitu dengan cara mengolah campuran dengan suatu mikroorganisme, selain itu juga teknik yang bisa kita gunakan yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi, sublimasi, penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi.
HapusAssalamuallaikum, saya hanya ingin menambah.. mengenai proyeksi fischer pada gliseraldehida, gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertical, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas. Gugus OH pada pusat kiral digambarkan pada sisi sebelah kanan untuk isomer D dan sisi sebelah kiri untuk isomer L. Ini berarti setiap gula yang memiliki stereokimia yang sama dengan D-gliseraldehida termasuk gula seri D (misalnya D-glukosa), sedangkan gula yang memiliki stereokimia yang sama dengan L-gliseraldehida termasuk gula seri L.
BalasHapusSituasi ini analog untuk asam amino, jika proyeksi Fischer digambarkan (rantai karbon vertikal dengan atom karbon yang paling teroksidasi berada paling atas), maka semua asam amino “alami” yang ditemukan dalam protein manusia, diketahui memiliki gugus NH3+ pada posisi sebelah kiri proyeksi Fischer, yang sama dengan L-gliseraldehida, sehingga asam-asam amino ini dikenal sebagai asam amino seri L.
waaikumsalam, terima kasih atas tambahannya saudara Rahmat
Hapusassalam dian...saya annisa puspa zulida hanya ingin mennambahkan tentnag mengapa senyawa yg mempunyai ikatan rangkap tak dapat berputar di sumbunya tanpa mematahkan ikatan phi nya?
BalasHapus:Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tak dapat berputar dengan ikatan rangkap sebagai sumbunya, tanpa mematahkan ikatan pi nya. Karena kekakuan ikatan pi, gugus-gugusyang terikat pada ikatan pi terletak tetapdalam ruang relatif satu sama lain. Artinya ,pada ikatan phi membuat pasangan electron bebas tidak leluasa.
waalaikumsalam annisa, terima kasih atas tambahannya sangat membantu
Hapus