Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung
melalui ikatan kovalen, dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat
sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak
(seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang
berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat
fisika dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang
didasarkan kepada lima bentuk geometri yang berbeda.
Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada
beberapa aturan dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan
harus sesuai dengan aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam
membentuk sebuah molekul. Karena tidak sembarang suatu unsure membentuk
molekul.
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom
atau antar molekul. Ikatan kimia itu sendiri bertujuan agar mencapai kestabilan
dalam suatu unsur. Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia, hanya
bagian terluarnya saja yang bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu,
untuk mempelajari ikatan kimia kita hanya perlu membahas elektron valensi dari
atom-atom yang terlibat dalam ikatan kimia tersebut.
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan
unsur atau atom yang membentuk molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom
yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen
dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya. Dan atom tersebut berkisar
dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai
jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan
DNA). Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang,
mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan
molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima bentuk geometri yang
berbeda.
Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada
beberapa aturan dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan
harus sesuai dengan aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam
membentuk sebuah molekul. Karena tidak sembarang suatu unsure membentuk
molekul.
Molekul didefinisikan
sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup
stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik.
Dalam kimia
organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara
kurang kaku, sehingga molekul
organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering
digunakan untuk merujuk pada partikel gas apapun tanpa bergantung pada
komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia dianggap
sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak
berikatan.
Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2),
ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang
berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan
hidrogen dan ikatan
ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul
tunggal.
Rumus Struktur
Rumus
empiris sebuah senyawa menunjukkan
nilai perbandingan paling sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai
contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk
ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga
memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan
jumlah atom penyusun yang sama namun
berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya
memberikan nilai perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak
memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan
jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2,
namun rumus empirisnya adalah CH.
Lambang Lewis merupakan lambang
atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik yang menyatakan elektron. Lambang
Lewis untuk unsur golongan utama dapat disusun dengan mengikuti tahapan
berikut:
a). Banyaknya titik sesuai dengan
golongan unsur
b). Satu titik ditempatkan untuk tiap
atom dengan jumlah maksimum empat titik. Titik
kedua dan selanjutnya berpasangan hingga mencapai aturan oktet.
Penyusunan tabel periodik dan konsep konfigurasi
elektron telah membantu para ahli kimia menjelaskan proses pembentukan molekul
dan ikatan yang terdapat dalam suatu molekul.
Gilbert Lewis,
seorang kimiawan berkebangsaan Amerika, mengajukan teori bahwa atom akan
bergabung dengan sesama atom lainnya membentuk molekul dengan tujuan untuk
mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Kestabilan dicapai saat atom-atom memiliki konfigurasi
elektron seperti gas mulia (semua kulit dan subkulit terisi penuh oleh elektron
serta memiliki 8 elektron valensi).Saat atom-atom berinteraksi, hanya elektron
valensi yang terlibat dalam proses pembentukan ikatan kimia.
Untuk menunjukkan elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan ikatan, para ahli kimia menggunakan simbol Lewis dot,
yaitu simbol suatu unsur dan satu dot untuk mewakili tiap elektron valensi
unsur bersangkutan.
Jumlah elektron valensi suatu
unsur sama dengan golongan unsur bersangkutan. Sebagai contoh, unsur Mg
terletak pada golongan IIA, sehingga memiliki 2 elektron valensi (2 dot).
Sementara, unsur S yang terletak pada golongan VIA, akan memiliki 6 elektron
valensi (6 dot). Unsur yang terletak pada golongan yang sama akan
memiliki struktur Lewis dot yang serupa. Semua elektron
valensi gas mulia telah berpasangan.
Teori ini mendapat beberapa
kesulitan, yakni:
1. Pada senyawa BCl3 dan
PCl5, atom boron dikelilingi 6 elektron, sedangkan atom fosfor
dikelilingi 10 elektron.
2. Menurut teori ini, jumlah ikatan
kovalen yang dapat dibentuk suatu unsur tergantug jumlah elektron tak
berpasangan dalam unsur tersebut.
Contoh : 8O :
1s2 2s2 2p2 2px2 2py1 2pz1
Ada 2 elektron tunggal. sehingga oksigen dapat
membentuk 2 ikatan (H-O-H; O=O). akan tetapi:
5B : 1s2 2s2 2px1
Sebenarnya hal ini dapat diterangkan bila kita ingat
pada prinsip Hund, dimana cara pengisian elektron dalam orbital suatu sub kulit
ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum
masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh : 5B : 1s2 2s2 2px1
(hibridisasi) 1s2 2s1 2px1 2py1
Tampak setelah terjadi hibridisasi untuk berikatan
dengan atom B memerlukan tiga buah elektron, seperti BCl3
3. Menurut teori di atas, unsur gas
mulia tidak dapat membentuk ikatan karena di sekelilingnya telah terdapat
8 elektron. Tetapi saat ini sudah diketahui bahwa Xe dapat membentuk senyawa, misalnya XeF2 den XeO2.
8 elektron. Tetapi saat ini sudah diketahui bahwa Xe dapat membentuk senyawa, misalnya XeF2 den XeO2.
Bentuk Molekul
Adalah bentuk geometris yang terjadi inti atom unsur yang saling berkaitan dalam
Suatu molekul dihubungkan dengan suatu garis lurus.Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh orbital-orbital atom yang digunakan oleh elektron-elektron ikatan
Teori Domain Elektron
Teori ini menyatakan bahwa pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas tolak menolak sehingga tiap-tiap pasangan electron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut . Jadi bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan electron ikatan (PEI) dan pasangan bebas (PEB)pada atom pusat suatu molekul .Pasangan electron pada atom pusat disebut Domain .
Berdasarkan teori domain electron terdapat 5 bentuk dasar molekul kovalen sebagai berikut.
a.) Linear: bentuk molekul yang disusun oleh tiga ayom yang berikatan dalam satu garis lurus dan sebuah atom merupakan pusatnya .Sudut ikat pada dua psang electron ikatan sebesar 180 .
contoh : HgBr2, CdCL2, dan BeH2
b.) Segitiga Datar : bentuk molekul segitiga sama sisi yang disusun oleh empat buah atom . Sebuah atom sebagai pusatnya brikatan dengan tiga lainnya dengan sudut ikat 120.
Contoh : BCI3 , BF3 , dan GaI3
c.) Tetrahedral : bentuk molekul yang tersusun dari lima atom berikatan . Sebuah atom sebagai pusat yang berikatan dengan empat atom lainnya dengan sudut ikat 109,5.
Contoh :CCI4 , CH4 , dan SnCI5
d.) Trigonal bipirada : bentuk molekul terdiri atas dua bentuk piramida yang bergabung dalam salah satu bidang .Atom pusatnya dikelilingi oleh lima atom dengan sudut ikat 120
contoh :PF5 , CH4 , danm PCI5
e.) Oktahedral : bentuk molekulterdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi dengan sudut ikat 90.
Contoh: SF6 , TeF6 , dan SeF6
Adalah bentuk geometris yang terjadi inti atom unsur yang saling berkaitan dalam
Suatu molekul dihubungkan dengan suatu garis lurus.Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh orbital-orbital atom yang digunakan oleh elektron-elektron ikatan
Teori Domain Elektron
Teori ini menyatakan bahwa pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas tolak menolak sehingga tiap-tiap pasangan electron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut . Jadi bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan electron ikatan (PEI) dan pasangan bebas (PEB)pada atom pusat suatu molekul .Pasangan electron pada atom pusat disebut Domain .
Berdasarkan teori domain electron terdapat 5 bentuk dasar molekul kovalen sebagai berikut.
a.) Linear: bentuk molekul yang disusun oleh tiga ayom yang berikatan dalam satu garis lurus dan sebuah atom merupakan pusatnya .Sudut ikat pada dua psang electron ikatan sebesar 180 .
contoh : HgBr2, CdCL2, dan BeH2
b.) Segitiga Datar : bentuk molekul segitiga sama sisi yang disusun oleh empat buah atom . Sebuah atom sebagai pusatnya brikatan dengan tiga lainnya dengan sudut ikat 120.
Contoh : BCI3 , BF3 , dan GaI3
c.) Tetrahedral : bentuk molekul yang tersusun dari lima atom berikatan . Sebuah atom sebagai pusat yang berikatan dengan empat atom lainnya dengan sudut ikat 109,5.
Contoh :CCI4 , CH4 , dan SnCI5
d.) Trigonal bipirada : bentuk molekul terdiri atas dua bentuk piramida yang bergabung dalam salah satu bidang .Atom pusatnya dikelilingi oleh lima atom dengan sudut ikat 120
contoh :PF5 , CH4 , danm PCI5
e.) Oktahedral : bentuk molekulterdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi dengan sudut ikat 90.
Contoh: SF6 , TeF6 , dan SeF6
Kelima bentuk dasar molekul kovalen di atas merupakan bentuk geometri yang
hanya mengandung PEI saja. Padahal dalam teori VSEPR , gaya tolakan yang
dihasilkan PEB juga memengaruhi bentuk molekul.
ORBITAL
Orbital
merupakan suatu kata yang tidak asing lagi dalam ilmu kimia. Pengertian orbital
dalam kimia sendiri memiliki pengertian spesifik sesuai fungsinya dalam hal ini
orbital atom. Secara umum, dalam ilmu kimia, orbital atom merupakan ruang
ditemukannya electron di dalam atom. Ruang ini sifatnya spesifik, artinya tidak
semua ruang atau space di dalam atom ini akan terisi oleh electron.
Sehingga bisa dikatakan bahwa orbital ini seperti wilayah khusus kekuasaan
electron. Untuk lebih memahami tentang orbital atom, kita perlu tahu mengenai
bilangan kuatum. Bilangan kuantum sendiri memiliki empat buah bilangan.
Bilangan-bilangan inilah yang akan menunjukkan pada kita orbit dari electron
yang mengelilingi inti atom.
Bilangan
kuantum yang pertama adalah bilangan kuantum utama yang dituliskan dengan
simbol n. Bilangan kuantum utama ini digunakan untuk menunjukkan tingkat energy
utama dari lokasi electron tersebut atau energy utama pada sebuah orbital
electron. N sendiri disini mewakili jumlah kulit dari orbital electron. Jumlah
n berkisar dari angka 1-7. Bilangan kuantum yang selanjutnya diberi nama
bilangan azimuth yang memiliki symbol i. Bilangan ini sering disebut juga
dengan bilangan sub kulit atau sub lintasan dari orbital atom dimana suatu atom
bergerak pada kulit tertentu. Untuk angka dari bilangan azimuth ini nilainya
dimulai dari 0 dan memiliki rumus i=(n-1). Jadi, untuk orbital atom yang
memiliki 2 kulit atau n=2, nilai bilangan azimuth atau i=2-1=1.
Bilangan
kuantum selanjutnya disebut dengan bilangan kuantum magnetic yang disimbolkan
dengan huruf m. bilangan kuantum magnetic ini berfungsi untuk menunjukkan
orientasi suatu orbit electron terhadap medan magnet. Nantinya aka nada m
positif, m negative, dan juga m o untuk orbital atom dengan nomor atom
tertentu. Penentuan bilangan kuantum magnetic menggunakan kotak berjumlah
ganjil(1,3,5,dst) dengan mengisi bagian tengah dengan angka 0. Pada kotak
sebelah kanan 0 diisi dengan angka positif seperti +1,+2, dst, sedangkan pada
kotak sebelah kiri 0 diisi dengan angka positif seperti -1,-2, dst.
Selanjutnya
untuk mengisi tiap electron dimulai dari yang postif kemudian yang negative.
Electron terakhir lah yang menunjukkan kecenderungan orbital tersebut pada
medan magnet.
Bilangan
kuantum yang terakhir disebut dengan bilangan kuantum spin yang dilambangkan
dengan huruf s. bilangan kuantum spin ini menunjukkan kepada kita arah putaran
dari electron terhadap sumbu. Arah spin sendiri disimbolkan dengan angka
setengah atau ½ dengan dua symbol positif dan negative. Sehingga kita
mendapatkan +1/2 dan -1/2. Pengisiannya dimulai dari spin +1/2 atau kotak
positif seperti pada kuantum magnetic baru kemudian yang negative. Electron
terakhir lah yang menunjukkan spin tersebut positif atau negative. Itu tadi
penjelasan singkat mengenai Pengertian orbital dalam kimia dan bilangan kuantum
yang berkaitan dengan orbital atom.
assalamualaikum dian
BalasHapussaya ingin bertanya,
mengapa atom karbon lebih membentuk senyawa dengan orbital hibrida daripada dengan orbital atom yang tak berhibridisasi?
terimakasih
waalaikumsalam, baik alasan kenapa atom karbon lebih membentuk senyawa dengan orbital hibrida dari pada dengan orbital atom yang tak berhibridisas?
Hapushal ini dikarenakan Atom karbon lebih membentuk senyawa dengan orbital hibrida dari pada dengan orbital atom yang tak berhibridisasi karena hibridisasi memberikan ikatan lebih kuat karena tumpang tindihnya lebih besar , dan karena itu menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum dian..
BalasHapusDari postingan diatas saya ingin menambahkan sedikit pada pendekatan LCAO (Linear Combination of Atomic Orbital) diketahui bahwa terdapat 3 jenis orbital molekul yaitu :
1. Orbital molekul ikatan (bonding)
Memiliki energy terendah jika dibandingkan orbital atom (ketika electron masing belum berinteraksi)
2. Orbital molekul anti ikatan (anti bonding)
Energy yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan orbital atom pembentuknya.
3. Orbital molekul tak berikatan (non bonding)
Merupakan hasil dari tidak adanya interaksi antar orbital atom (tidak simetris). Energy yang dimilikinya sama dengan orbital atom dari salah satu atom molekul.
waalaikumsalam reni, terima kasih atas tambahan materi yang telah Anda berikan
HapusAssalamualikum
BalasHapusSifat gelombang yang mendominasi itu terbagi atas 5 yaitu:
1.Refleksi gelombang
2.Refraksi gelombang
3.Difraksi gelombang
4.Dispersi gelombang
5.Interferensi gelombang. Bisakah anda jelaskan masing-masing dari sifat gelombang tersebut?
waalaikumsalam, baiklah disini saya akan mencoba menjelaskan, bahwa sifat gelombang yang mendominasi itu memang ada beberapa, yaitu :
Hapus1.Refleksi gelombang Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
2.Refraksi gelombang Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.
3.Difraksi gelombang Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang,
4.Dispersi gelombang Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing- masing gelombang pada saat melewati medium pembias.
5.Interferensi gelombang interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.
6.polarisasi gelombang Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear